0
Your Cart
0
Your Cart

Sinar Ultraviolet, Mengurangi Risiko Kontaminasi Makanan

ultraviolet

Sistem filtrasi Ultraviolet kini dianggap penting dalam pengolahan makanan. Dalam industri pengolahan manakan  seperti restoran, warung nasi, dan pedagang makanan kaki lima, juga memiliki peran penting dalam menyediakan makanan yang aman dan berkualitas bagi manusia.

Namun, pengolahan makanan yang tidak higienis dapat menyebabkan kontaminasi makanan dan meningkatkan risiko manusia terkena penyakit akibat bakteri atau mikroorganisme patogen yang terdapat dalam makanan. Untuk mengatasi masalah ini, teknologi sinar ultraviolet (UV) dapat digunakan sebagai metode efektif dalam menginaktifkan mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan protozoa, sehingga membantu menjaga keamanan makanan yang dikonsumsi manusia.

Dalam sebuah penilitian Sinar Ultra Violet (UV) dapat Mereduksi Bakteri Pathogen di Makanan Olahan yang dilakukan oleh Poltekkes Bandung, bertujuan untuk mengetahui lama penyinaran sinar UV yang diperlukan untuk mereduksi jumlah bakteri patogen dalam makanan serta menentukan waktu penyinaran yang efektif untuk mereduksi bakteri patogen pada tahap penyimpanan makanan.

ultraviolet
Lampu Ultraviolet

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan rancangan acak lengkap dan dilakukan di enam rumah makan di wilayah Cimahi Utara. Sampel makanan yang diteliti adalah perkedel kentang sebanyak 72 unit sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyinaran sinar UV dengan panjang gelombang 253,7 nm (15 watt) selama 3 menit, 4 menit, dan 5 menit memiliki pengaruh yang bermakna dalam mereduksi jumlah bakteri patogen seperti E.Coli dan Staphylococcus aureus dalam makanan.

Penggunaan sinar UV dengan lama penyinaran 3 menit menyebabkan reduksi jumlah E.Coli mencapai 34,28%, sementara lama penyinaran 4 menit meningkatkan reduksi hingga 58,57%, dan lama penyinaran 5 menit mencapai 70%.

Selain itu, reduksi jumlah Staphylococcus aureus juga terjadi setelah penyinaran dengan lama penyinaran 3 menit mencapai 28,76%, dan lama penyinaran 4 menit menghasilkan reduksi sebesar 34,43%. Penyinaran dengan lama 5 menit mencapai reduksi 43,20%, dan waktu penyinaran selama 5 menit terbukti efektif dalam mereduksi bakteri patogen pada makanan.

Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa penelitian ini belum menemukan hasil reduksi jumlah Salmonella sp dalam makanan olahan melalui sinar UV. Hal ini mungkin perlu diteliti lebih lanjut untuk menentukan parameter penyinaran yang tepat dalam menginaktifkan bakteri patogen ini.

Penerapan teknologi sinar UV sebagai metode pengolahan makanan dapat menjadi alternatif yang menjanjikan dalam memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi manusia. Namun, perlu dipertimbangkan juga bahwa metode ini tidak sepenuhnya menghilangkan semua mikroorganisme patogen dan masih perlu disertai dengan penggunaan metode pengolahan makanan lainnya yang higienis dan sesuai dengan standar keamanan pangan.

Dengan demikian, lampu ultraviolet (UV) dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi risiko kontaminasi makanan oleh bakteri patogen dalam pengolahan makanan di tempat-tempat pengolahan makanan (TPM).

Dengan penggunaan teknologi ini secara bijaksana dan sesuai dengan standar keamanan pangan yang berlaku, diharapkan makanan yang dihasilkan dapat lebih aman dan menjaga kesehatan masyarakat pengonsumsi. Penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya menjaga keamanan pangan dan kesehatan publik secara keseluruhan.

+6281319777250