Sebuah penelitian dari National Library of Medicine telah dilakukan untuk mengeksplorasi potensi sinar ultraviolet (UV) dalam menonaktifkan bakteri Salmonella pada makanan cair. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kemanjuran proses gabungan sinar UV dan suhu ringan untuk inaktivasi Salmonella enterica subsp. enterica serta untuk menyelidiki mekanisme inaktivasi yang terlibat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinar UV-C memiliki potensi untuk mengurangi mikroorganisme dalam produk makanan, termasuk bakteri Salmonella. Dalam penelitian ini, lima galur Salmonella enterica subsp. enterica diuji terhadap sinar UV-C pada berbagai kondisi perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa dosis yang diperlukan untuk menonaktifkan 99,99% dari populasi bakteri awal berkisar antara 12,75 hingga 18,03 J ml-1, tergantung pada strain Salmonella yang diuji.
Perbedaan ketahanan UV-C dari berbagai strain Salmonella ini menunjukkan adanya variasi resistensi terhadap sinar UV. Salmonella Typhimurium STCC 878 terbukti sebagai strain paling tahan, sementara Salmonella Enteritidis ATCC 13076 adalah yang paling sensitif terhadap sinar UV. Temuan ini memberikan wawasan penting tentang respons bakteri Salmonella terhadap perlakuan sinar UV-C.
Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi pengaruh karakteristik media perlakuan seperti koefisien penyerapan, pH, dan aktivitas air terhadap efektivitas sinar UV. Meskipun koefisien penyerapan cenderung menurunkan efektivitas sinar UV, pH dan aktivitas air media perlakuan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap toleransi bakteri terhadap sinar UV.
Perlu dicatat bahwa penelitian ini juga menemukan adanya efek sinergis ketika sinar UV dikombinasikan dengan perlakuan panas, yang membuka peluang untuk merancang perlakuan gabungan untuk pasteurisasi makanan cair dengan daya serap UV yang tinggi, seperti jus buah.
Hasil penelitian ini menunjukkan potensi sinar UV sebagai salah satu alternatif yang menjanjikan untuk perawatan pengawetan makanan termal. Penggunaan sinar UV telah diusulkan untuk desinfeksi permukaan produk segar dan pasteurisasi cairan seperti jus, susu, dan minuman ringan. Dengan pemahaman lebih lanjut tentang resistensi dan mekanisme inaktivasi bakteri ini oleh sinar UV, teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam industri makanan dengan lebih efektif dan aman.
Penelitian ini memberikan kontribusi berarti dalam memahami kemanjuran sinar UV dalam menonaktifkan bakteri ini pada makanan cair, dan hasilnya dapat menjadi landasan untuk pengembangan metode pasteurisasi yang lebih inovatif dan efisien untuk meningkatkan keamanan pangan bagi konsumen.